A. Jenis Perubahan
1. Meluas, yaitu pada awalnya hanya memiliki
‘makna’ karena beberapa faktor sehingga menjadikannya memiliki makna- makna
lain. Contoh ; kata saudara, kata bapak , kata baju dulu hanya
bermakna pakaiana sebelah atas saja tetapi sekarang bukan saja bermakna pakaian
dari pinggang ke atas tetapi juga topi, dasi, celana, sepatu. (makna-makna yang
ada masih ada hubunganya dengan makna aslinya/poli-seminya)
2. Menyempit, yaitu gejala pada suatu kata
yang awalnya memiliki makna yang luas, kemudian hanya terbatas pada sebuah
makna saja. Contoh ; kata sarjana dulu digunakan untuk menyebut orang
yang cerdik, pandai tetapi sekarang hanya digunakan untuk menyebut orang yang
sudah lulus dari perguruan tinggi. Kata pendeta dulu bermakna orang yang
berilmu tetapi sekarang hanya bermakna “guru dalam agama kristen”, dll.
3. Perubahan total, yaitu berubahnya makna
dari makna aslinya, walaupun masih ada kemungkinan persamaanya tetapi jauh
sekali. Contoh : kata seni dulu hanya bermakna air seni/ urine tetapi
sekarang bermakna sesuatu yang indah atau berkaitan kreatifitas, kata pena
dulu hanya bermakna “bulu angsa” tetapi sekarang bermakna alat tulis bertinta.
Kata canggih dulu bermakna sesuatu yang njelimet atau ruet tetapi
sekarang bermakna sesuatu yang njelimet masalah teknologi. dll.
4. Penghalusan(eufemia), yaitu ditampilkanya
kata-kata atau bentuk- bentuk yang dianggap memiliki makna yang lebih halus,
atau lebih sopan dari pada yang akan digantikan. Contoh : korupsi =>
menyalahgunakan jabatan, penjara => lembaga permasyarakatan.
5. Pengasaran(disfemia), yaitu usaha untuk
mengganti kata yang maknanya halus atau biasa dengan kata yang maknanya
kasar.(situasi tidak ramah atau kejengkelan atau penegasan). Contoh: mengambil
=> mencaplok, memasukkan ke penjara => menjebloskan ke
penjara. (kata yang bernilai kasar tetapi sengaja digunakan untuk memberikan
tekanan tanpa tersa kasarnya. Contoh: menggondol = anjing menggondol
tulang => timnas berhasil menggondol piala asia.
Terdapatnya pergeseran, perkembangan, maupun perubahan makna menjadi salah
satu bukti bahwa keberadaan bahasa tidak dapat dilepaskan dari kreativitas dan
mobilitas sosial masyarakat pemakainya, dan keberadaan makna dalam suatu bahasa
tidak dapat dipisahkan dari kualitas pengalaman, perkembangan ilmu pengetahuan,
maupun tingkat sosial masyarakat pemakainya.
0 Response to "PERUBAHAN MAKNA"
Post a Comment